Lilypie 2nd Birthday PicLilypie 2nd Birthday Ticker

26 May 2006 

Betapa tak Enaknya Kalo Sakit

Photobucket - Video and Image Hosting

SIAPA pun orangnya, pasti tak mau jatuh sakit. Begitu juga aku. Tapi berharap boleh, namun pada akhirnya Tuhan juga yang menentukan. Itulah yang terjadi padaku selama 3 hari ini. Aku jatuh sakit.

Sejak Senin sore (22/5) lalu, tiba-tiba badanku meriang. Kata bunda, semalaman aku tak bisa tidur. Rewel. Biasanya pukul 21.00 WIB aku sudah tertidur lelap dan nyenyak. Tapi tidak untuk kali ini. Setiap sebentar aku merengek dan menangis, bikin panik bunda. Sementara ayah blom pulang dari kantor. Bunda terpaksa sendirian menghadapi kerewelanku.

Sekitar pukul 22.00 WIB, aku sudah tertidur pulas. Saat itu ayahku pun sudah pulang. Beliau akhirnya mengetahui aku demam tatkala mencium dahiku, yang menjadi kebiasaannya sepulang kerja. Kondisi ini bikin beliau khawatir. Karena ayah tahu, kalau aku sakit, rewelnya minta ampun.

Kekhawatiran ayah terbukti. Hampir sepanjang malam aku terbangun, merengek dan menangis. Digendong, tetap nangis. Dimimikin bunda tetap nangis. Satu-satunya solusi membikin suasana kembali kondusif, ayah terpaksa membuatkan susu Chil Mil Platinum kesukaanku. Sepanjang malam itu, aku 3 kali dibikinin susu. Sebuah rekor baru, karena biasanya aku minum susu ketika mau tidur saja. Hasilnya, rutinitas ngompolku pun bertambah.

Keesokan harinya, Selasa (23/5), setelah melihat kondisiku yang "sedikit" membaik, ayah dan bunda membuat kesepakatan. Pagi ini, ayah harus cuti ngantor, bunda tetap masuk kerja. Bagi ayah, itu bukan masalah, karena jam kerjanya pukul 16.00-22.00 WIB. Maka jadilah seharian itu ayah menjadi bapak rumah tangga. Hi..hii..hiii.

Sebelum berangkat, bunda sempat memberiku sisa obat ketika aku sakit saat jelang ulang tahunku dulu. Alhamdulillah, panasku berkurang. Seharian aku bermain bersama ayah. Ternyata turunnya panas tubuhku itu hanya buat sementara. Begitu malam menjelang, suhu badanku kembali naik. Bunda kembali panik, sedangkan ayah sudah berangkat kerja.

Peristiwa malam sebelumnya kembali berulang. Aku rewel sepanjang malam. Namun dengan telaten, ayah dan bunda mengeloni aku secara bergantian. Dan rumus penyelesaiannya, tetap saja dikasih susu kesukaanku, Chil Mil Platinum... (doyan apa haus seh?)

Paginya, Rabu (24/5), panasku tetap tidak turun. Bila sehari sebelumnya, ayah yang cuti, hari ini atas permintaan ayah, bunda pun cuti. Mereka sepakat membawaku ke RS Yos Sudarso, karena tak ingin terjadi apa-apa padaku. Di RS, tiba-tiba saja panasku agak turun, kali aja udah takut duluan ketemu dokter, hi3x. Bahkan menjelang namaku dipanggil masuk ke ruang periksa, aku bolak-balik bareng ayah mengitari selasar RS swasta terbesar di Kota Padang itu.

Begitu namaku dipanggil, kebiasaan burukku keluar. Nangis ketemu sama dokter, takut disuntik, hi3x. Padahal bu dokter Yadewati Salim yang memeriksaku, hanya menaruh stoteskop di badanku, tapi tangisku udah pecah duluan...

Diagnosa bu dokter, aku radang tenggorokan. Ha? Kok bisa ya? Olehnya diberi resep berupa Dumin 500 mg (DU) Tab, Erysanbe 200 mg Chewtab, CCE3 dan Vistrum 100 ml syrup. Tahu tidak, apa komentar bundaku ke ayah ketika dokter bilang aku terserang radang tenggorokan? "Nggak salah tu Yah? Masak tenggorokan Disyanya nggak diperiksa bu dokter, tapi dia malah bilang Disya sakit tenggorokan?" kata bunda terheran-heran. Ayah dengan arif dan bijaksana bikin kesimpulan sendiri. Katanya, "Wajar aja Disya kena radang tenggorokan. Sudah beberapa hari ini langit Kota Padang redup diselimuti asap pembakaran hutan. Biasanya banyak orang yang terjangkit ISPA oleh asap ini." ("terkutuklah engkau wahai pembakar hutan!!!" --kata ayah dalam hati.)

By the way, kesehatanku berangsur pulih. Syukurnya, Kamis ini (25/5), almanak merah. Lagi-lagi seharian aku bersama orang yang kucintai, ayah dan bunda. Betapa senang hatiku berkumpul dengan mereka. Ternyata sakit itu ada hikmahnya lho. Kesempatanku untuk bermain bareng ayahbunda menjadi jauh lebih lama. Biasanya mereka sibuk kerja. Ayah ngantor di Posmetro, sementara bunda sibuk ngajar di TK Planet Kids. Kendati waktu mereka lebih banyak buatku ketika sedang sakit, aku nggak mau lagi ah jatuh sakit. Nggak enak dan bikin susah.

Terimakasih ayah, terimakasih bunda. Entah dengan apa akan ku balas jasa-jasa kalian. Yang pasti hanya satu, cintaku hanya untuk kalian berdua... (***)

19 May 2006 

Happy Birthday Bunda

Photobucket - Video and Image Hosting

HARI ini, 19 Mei 2006 bundaku ulang tahun. Duh.., betapa senangnya bundaku dan tentu saja aku dan ayah.

Cuma yang jadi persoalan, umur bunda saat ini agak membingungkan deh. Pasalnya data tahun kelahiran bunda ada dua. Versi data di ijazah, tahun kelahiran bunda ditulis 19 Mei 1978. Namun versi almarhum kakek, katanya bunda lahir tahun 1979.

By the way, berdasarkan kesepakatan ayah dan bunda (ketika mereka masih pacaran dan sampai sekarang), tahun kelahiran bunda dianggap pada 1979 aja. Alasannya.., biar bunda lebih muda 2 tahun dari ayah. He3x

Dengan demikian tahun ini, bundaku genap berusia 27 tahun. Sebuah usia yang sudah cukup matang merasakan pahit getir hidup di dunia yang fana ini. Berbagai cobaan, rintangan, kemudahan, kebahagiaan, suka duka, suka cita, dan segalanya.

Di usiamu yang ke-27 ini, anakmu yang masih imut dan belum ngerti apa-apa ini, pengen berharap jangan pernah bersedih dengan ulahku yang membuatmu kesal, marah atau sakit hati". Tuntun aku ke jalanNya, agar aku menjadi anak yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama. Berikan padaku suri tauladan yang menjadi pegangan bagiku menapak hidup di dunia. Kepadamu --dan juga ayah-- kusematkan cinta dan kasih sayang. I love you, bunda.

Kalau ayah berharap, selalulah menjadi bunda yang terbaik yang mengerti apa dan bagaimana keinginan ayah dan anaknya. Cintamu kepada kami, jangan pernah pudar selama-lamanya. "Jalani hidup dan beri dia arti..."

Selamat ulang tahun Bunda, semoga panjang umur dan banyak rezeki. Jangan lupa traktirannya. Soal kado.., minta ama ayah, karena Disya belum bisa memberi apa-apa, kecuali hanya cinta... (***)

15 May 2006 

Keenakan Nyebuurrrrrrrrr...

Photobucket - Video and Image Hosting

HORREEE... Ternyata uenaakkk ding, nyelam di mini swimming pool. Kendati dalamnya cuma seukuran perut ketika duduk, ternyata asyik tenan.

Sabtu (13/5) lalu, adalah kali pertama aku berendam di bath upplastik pemberian ayah sebagai kado ulang tahunku. Awalnya, ketika masuk ke dalamnya, aku ogah banget... dingin tau... Lama kelamaan, asyik juga. Habis selama ini aku mandinya selalu berdiri. Kecuali dulu, ketika masih jadi baby mungil, mandi pakai bak plastik.

Sekarang dengan mini swimming pool ini, mandi menjadi hobi yang paling mengasyikkan bagiku. Terlebih lagi kalo ada ayah dan bunda, bisa mandi bareng lho... Cuma bunda nggak bakalan mau mandi bareng. Cause swimming pool-nya berada di taman pekarangan belakang rumah. Takut ada yang ngintip..hehehe3x

Saking keenakan berenang (duduk aja kali yeee..), sampe2 bibirku kebiru-biruan karena kedinginan. Bayangin aja, mandinya pake air dingin. Sudah tu di waktu pagi pula, sekitar pukul 07.30 WIB. Tapi gak pa-pa, aku jadi tau betapa enaknya bermain air... Nggak perlu takut dikejar hiu...

12 May 2006 

Belajar Membaca dengan Mulut & Tangan

Photobucket - Video and Image Hosting

SEKARANG aku punya kegemaran baru. Sebuah hobi yang menular dari kebiasaan ayah, yaitu membaca. Sama halnya dengan beliau yang suka membaca apa saja, baik itu buku, majalah maupun koran, aku pun doyan demikian. Cuma bedanya, kalau beliau membaca dengan hati, aku justru membaca dengan mulut dan tangan.

What? Apa sich maksudnya? Itu lho, setiap buku, majalah dan koran kepunyaan ayah, habis aku "lahap" membolak-baliknya dengan tangan. Puas begitu, ritual membaca itu aku akhiri dengan "melahapnya" dalam artian sebenarnya. Yup, buku, majalah atau pun koran akan berlabuh ke dalam mulutku .

Hasil akhirnya, bukannya aku bisa hafal dengan isi bacaan tersebut, tapi justru "menghabisi" wujudnya menjadi tanpa bentuk. Hancur!!!

Kebiasaan ini, kata ayah, sudah aku lakoni sejak berumur 10 bulan lalu. Namun intensitas dan pola bacanya mulai berubah beberapa minggu belakangan ini. Jika sebelumnya aktivitas membaca dengan mulut lebih banyak kulakukan, sekarang ritual membacaku lebih banyak pakai tangan. Membolak-balik setiap halaman buku, majalah dan koran. Aku paling suka "membaca" majalah. Karena disamping full colour, gambarnya juga bagus-bagus buat dipelototin. Majalah yang paling sering "kubaca" adalah majalah langganan bundaku, yaitu Ayahbunda. Photobucket - Video and Image Hosting

Di rumah, sangat banyak sekali bahan bacaan. Punya ayahku saja, sudah tidak terhitung lagi jumlah buku, majalah dan korannya. Saat ini beliau berlangganan Kompas minggu, Media Indonesia minggu dan Koran Tempo minggu. Belum lagi sejumlah majalah yang biasanya dibeli secara eceran bila topik bahasannya sedang bagus biasanya edisi khusus), seperti Tempo, National Geographic dan Gatra. Dulu beliau pun pernah berlangganan majalah Islami serupa Hidayah, Ghaib, Nikah dan lainnya. Cuma lantaran distribusi majalah itu sering ngadat di tempat langganannya, ayah akhirnya membeli bila sempat saja alias tak lagi langganan.

Itu belum lagi kalau beliau mendapat buku gratis dari acara launching sebuah buku atau membeli buku yang dianggap menarik dan perlu untuk dibaca. Bisa dibayangkan, betapa banyaknya koleksi ayah. Hebatnya lagi, almarhum kakek (papanya bunda) "mewarisi" pula sejumlah buku-buku Islam. Seperti Tafsir Qur'an, kumpulan hadist, tasawuf, buku karangan Hamka, Imam Ghazali dan sebagainya. Belum lagi punya Om Daus (adik bunda) yang juga tak kehitung jumlahnya.

Kalau seluruh buku, majalah dan koran tersebut dikumpulkan, mungkin rumah kami sudah bisa jadi taman bacaan. Emang sih, ayah punya rencana untuk membuat perpustakaan pribadi di kamar lantai II. Cuma rencana itu belum bisa direalisir, karena memakan banyak biaya. Katanya, untuk sebuah perpustakaan harus didesain sedemikian rupa, agar betah "tenggelam" di dalamnya, dan koleksi yang tersimpan di dalamnya harus awet dari rongrongan rayap, serta berada dalam suhu yang sesuai.

Saat ini, koleksi milik ayah masih tersimpan rapi dalam berbagai lemari. Ada di kamar, ada di ruang keluarga, ada di ruang tamu, dan bahkan ada pula di gudang. Aku berharap koleksi2 ayah, kakek dan om-ku akan tetap bertahan hingga dewasa nanti, sehingga aku bisa memanfaatkannya sebagai lautan ilmu bagiku. Semoga saja...(***)

NB: pesan ayah jangan membaca kayak gini

01 May 2006 

Berkurang Setahun Usiaku

Photobucket - Video and Image Hosting

30 April lalu, usiaku genap 1 tahun. Kata ayah, seiring bertambahnya waktu, maka berkurang pula umur kita di dunia. Karena Allah SWT telah menentukan berapa jatah hidup kita masing-masing di alam yang dikuasaiNya ini. Alhamdulillah... terimakasih Allah, kau beri kesempatan hidup bagiku untuk menikmati keindahan ciptaanMu. Tuntunlah terus diriku, hingga akhir hayatku untuk selalu berjalan di jalanMu. Amin...

Perayaan HUT-ku yang pertama berlangsung sederhana tapi cukup meriah. Tanpa ada pesta besar-besaran, namun mampu membuat hatiku senang karena dirayakan bersama ayah, bunda, Om Daus dan Tante Devi. Acaranya pun simpel, potong kue tart diiringi lagu selamat ulang tahun yang mengalir dari MP3.

Hatiku bertambah senang, karena aku mendapat hadiah dari ayah berupa kolam renang mini dari karet. Dari Bunda, berupa funny toys yang katanya mampu mengasah otakku untuk lebih cerdas dan cemerlang di kemudian hari. Dari Om Daus? Aku dibeliin susu kaleng plus biskuit bayi. Thanks All. I love u all, like u love me with all of your heart.

Ada cerita sedih lho, menjelang ulang tahunku ini. Selama 3 hari sebelum tanggal 30 April, aku diserang flu, pilek dan demam. Ketika hari H, kesehatanku berangsur pulih setelah dibawa ayahbunda ke Bidan. Maka lengkaplah kebahagiaanku di hari itu...Do'ain ya.. agar aku tumbuh sehat, cerdas dan berbakti bagi nusa, bangsa, agama dan tentu saja berbakti kepada Ayahbunda.. Amin. (***)

Kalau mau lihat foto-foto HUT-ku, klik di sini.

Hai... Ini Disya

  • Nama lengkapku Valdisya Azzahra Apkamadi. Anak pertama dari Maryulismax dan Nur Azizah
  • Tinggal bersama ayahbunda di Kota Padang.
  • Lahir di Muara Tembesi, Jambi pada 30 April 2005
My profile