Lilypie 2nd Birthday PicLilypie 2nd Birthday Ticker

29 June 2006 

Ao... a..i???

Photobucket - Video and Image Hosting

BETAPA beruntungnya hidup di zaman sekarang. Berbeda dengan era ayah dan bunda ketika balita dulu, sekarang Disya udah bisa menikmati kecanggihan teknologi di era digital ini.

Yup... aku punya kebiasaan yang mungkin bikin geleng kepala sebagian orang. Di saat sejumlah anak masih ngeh dalam menggunakan hand phone, aku justru sudah membiasakan diri sejak dini berhalo-halo ria. Dengan menggunakan HP Sony Ericsson milik ayah atau HP LG milik bunda, aku kerap ber-ao..ao ria. (halo-halo maksudnya).

Kebiasaan ini, kata Bunda, sudah aku lakoni ketika berusia 10 bulan. Cuma ketika itu belum dalam taraf ber-ao..ao ria. Tapi masih sekedar memegangi, menjilati dan membantingnya hingga HP Siemens bunda sempat rusak. Atau sekedar mendengar ringtone MP3, melihat video dan foto-fotoku dari HP ayah.

Seiring bertambahnya usia, aku sudah mulai fasih ber-ao..ao ria. Bila ada HP di tanganku, maka meluncurlah kata-kata, "Ao...a..i??" (halo siapa ni?). Saking terbiasanya dengan kata-kata itu, ketika HP ayah berdering, aku langsung menempelkan telinga ke kupingku sembari ngomong, "Ao...ao..."

Tapi lucunya, kalo ayah menelpon bunda dari kantornya dan memberi kesempatan kepadaku untuk ngomong, aku justru bengong mendengar ada suara di balik gagang telepon. Paling banter aku hanya menjawabnya dengan tawa. Hi3x, lucu ya? (***)

22 June 2006 

Tersiksa Panas Dalam

Photobucket - Video and Image Hosting

SUDAH seminggu aku sakit. Sakit kali ini berbeda dengan sakit-sakit sebelumnya. Biasanya aku hanya demam disertai flu, pilek dan batuk. Dan dalam waktu 3 hari sudah sembuh kembali. Tapi kali ini, benar-benar sakit yang menyiksa diriku dan membikin khawatir ayah dan bunda.

Sejak Kamis siang, 15 Juni lalu, badanku sempat panas. Tapi itu hanya berlangsung sebentar, karena malam harinya suhu tubuhku kembali normal. Namun keesokannya, sakitku benar-benar tak bisa diajak kompromi lagi. Selera makanku hilang, minum mimik pake dot pun gak mau. Aku hanya bisa minum ASI ataupun sedikit air putih yang disuguhkan dengan gelas.

Malam itu, kata bunda, aku rewel sekali. Namun bunda masih bisa menetralisirnya dengan memberi mimik. Hampir setiap saat, aku terbangun dari tidurku. Merengek karena sakit yang kurasakan, tapi tak bisa kukatakan kepada ayah dan bunda.

Keesokannya, kondisiku semakin memburuk. Ayah dan bunda baru mengetahui ada yang aneh pada lidah dan gusiku. Warnanya memerah tidak seperti biasa. Dugaan mereka ketika itu, aku terserang panas dalam. Sore harinya aku dilarikan ke klinik Diwira Husada yang tak seberapa jauh dari rumah. Analisa bu bidan yang menanganiku, aku memang panas dalam. Untuk menyembuhkannya, diberi 3 jenis obat bentuk tablet yang telah dihaluskan terlebih dahulu.

Sakit yang kurasakan teramat perih. Kali ini, aku benar-benar tak bisa lagi memasukkan apa pun ke mulutku. Syukurnya sepulang dari klinik, aku sempat minum obat yang dicampur dengan susu Chil Mil. Sehingga aku bisa lelap tertidur malam ini.

Keesokannya, Minggu (18/6/06), perih yang kurasakan teramat sangat. Makan tak mau, minum pun susah. Ayah, bunda, tante Devi (adik ayah) dan om Rafki (adik bunda) yang ada di rumah, menjadi sangat khawatir. Kali ini, aku benar-benar tak bisa makan. Bunda terus berupaya memberiku makanan lembek, tapi tetap saja aku nggak bisa memakannya. Syukurnya, aku masih berselera mengonsumsi pisang yang telah dihaluskan terlebih dahulu dan meminum seteguk air putih.

Malamnya, intensitas kerewelanku semakin tinggi. Tiap sebentar merengek, menangis, meraung sejadi-jadinya. Benar-benar bikin ayah dan bunda kelabakan. Sampe-sampe buat menenangkanku, ayah menyuruh tante untuk memutar kaset ruqyah syariah di kamarnya. Rewelku berkurang, aku mulai terlelap di kamar tante Devi. Saat itu telah larut malam dan hujan pun tengah mengguyur Kota Padang, sembari menungguiku benar-benar terlelap, ayah dan bunda standby di ruang keluarga sembari menyaksikan pertandingan piala dunia antara Brazil dan Australia. Setelah mereka yakin aku tertidur pulas, barulah aku dipindahkan ke kamar ayah bunda. Buat berjaga-jaga agar diriku tidak terbangun, bunda memutar kaset Cinta Rasul 2 di kamar. Aku pun lelap.

Kejadian semalam, membuat ayah dan bunda semakin khawatir. Kendati telah berobat ke klinik, tapi hasilnya tidak maksimal karena obatnya tidak bisa aku makan. Maka diputuskanlah pagi itu juga --jelang mereka berangkat ke kantor masing-masing--, membawaku ke pak kiai, spesialis baby massage langgananku. Begitu kami datang, pak kiai itu tidak langsung memijitku, tapi memeriksa pergelangan tanganku. Katanya, aku tidak boleh diurut kali ini, karena masih sakit panas dalam. Namun begitu, dia memberiku dua ramuan berupa air kembang untuk mandi dan air putih buat diminum.

Kondisiku mulai membaik. Aku sempat juga dimandikan dengan kembang pemberian pak kiai (kayak penganten cilik aja ya?). Namun air putih pemberiannya, tak pernah diminum. Keesokannya kondisiku semakin membaik. Aku sudah mulai makan dan minum seperti biasa, meski belum bisa mengonsumsi nasi dan minum susu pakai dot. Aku hanya makan lopis dicampur bubur kacang padi untuk sarapan pagi dan siang. Sorenya makan pisang. Ayah juga membelikanku buah pear coklat super buat menghilangkan panas dalamku, setelah diberitahu Tante Ciplok. Jus buah pear coklat itu, membuat badanku menjadi lebih mendingan, dan selera makanku menjadi lebih baik.

Bahkan malamnya, aku juga sempat diterapi via hand phone oleh Pak Zetrizal, rekan kerja ayah yang punya kepandaian mengobati melalui penyaluran tenaga dalam. Triknya, via HP, bunda disuruh memegangiku dengan membaca tahlil, tahmid dan takbir. Sementara pak Zet membacakan do'a dari kantor ayahku. Hasilnya, keringat dinginku pun mengalir. Badan menjadi anteng.

Hari ini, kondisi ku jauh lebih baik. Kendati lidah dan gusi masih memerah. Belajar pada kejadian ini, ayah dan bunda bersepakat agar aku kembali rutin diimunisasi. Karena selama ini, karena kesibukan mereka berdua, jadwal imunisasiku sering terabaikan.

Berdasarkan catatan di Kartu Menuju Sehat (KMS) milikku, aku baru sekali mendapatkan imunisasi BCG pada 20 Juni 2005, dua kali imunisasi Hepatitis B (27 Juni 2005 dan 13 Februari 2006), beberapa kali imunisasi Polio, dua kali imunisasi DPT (8 Oktober 2005 dan 31 Januari 2006), serta sekali imunisasi Campak pada 6 Februari 2006. Ayah dan bunda --termasuk aku sendiri--, tak ingin lagi aku jatuh sakit. Tersiksa gitu lho... (***)

17 June 2006 

Mengobok-obok Isi Akuarium

Photobucket - Video and Image Hosting

AYAH kaget. Tanpa sepengetahuannya, aku telah memanjati bangku kayu yang berada di samping akuarium yang berada di ruang tamu. Saat itu ayah tengah sibuk membaca koran di ruang keluarga.

Dengan sigap layaknya pemanjat --yang ilmunya kuwarisi dari ayah yang memang mantan pemanjat tebing Mapala Unand--, kugapai pinggir akuarium dengan kaki menumpu pada dasar bangku. Sekali dorong, aku sudah berada di atasnya. (Hi3x seakan berada di top/puncak)

Sasaranku kali ini adalah menangkapi ikan-ikan yang berenang dalam akuarium. Awalnya mereka mendekat, lalu menjauh. Apa daya tangan tak sampai, jadilah air akuarium menjadi sasaran. Seperti lagunya Joshua, air itu ku obok-obok sehingga memercik ke sana kemari. Andaikan ikan mas koki dan ikan komet yang berada di akuarium itu bisa ngomong, pastilah mereka berteriak, "ampunnn..." Bayangin, tubuh gendut mereka terombang-ambing lantaran ombak bikinanku. Lumayan lama kulakukan itu.

Tak lama berselang, ayah baru sadar kalau anaknya tercinta sudah hilang dari pantauannya. Kontan saja beliau mencariku, dan ketemu tengah mengobok-obok isi akuarium. Beliau sempat panik, karena khawatir aku jatuh. Namun karena dia yakin peganganku pada pinggir kaca akuarium cukup kuat, momen itu dengan sigap diabadikannya dengan HP Sony Ericsson K500i. Hasilnya... seperti yang dilihat di atas. (***)
 

12 June 2006 

Bunda Ditimpuk Dua Peer...

Photobucket - Video and Image Hosting

WADUHH... Bunda kena timpuk neh.. Kendati kagak bikin benjol, namun sempat bikin puyeng juga. Pasalnya timpukan 2 peer sekaligus yang dilempar ke bunda, bikin bunda bingung juga. Terlebih lagi dengan peer dari Mummy Rayna tentang Benda Kesayangan Tempo Doeloe. Sampe-sampe bunda harus membongkar-bongkar lagi isi gudang, untuk cari tahu benda Jadul (jaman dulu) apa yang masih ada dan bertahan.

Maka habislah weekend bunda kali ini untuk mengobrak-abrik gudang. Selama hampir 2 jam, isi gudang yang selama ini tak tertata rapi, bertambah tidak rapi ketika bunda nyari benda-benda kesayangannya tempo doeloe. Hasilnya NOL BESAR.

Pada kemana tuh benda? Setelah dikenang-kenang lagi, ternyata benda kesayangan bunda berupa bantal guling mungil udah lesap tak tahu juntrungannya. Dugaan pertama, bantal ini tertinggal ketika papa-mama pindahan rumah belasan tahun lalu saat bunda masih SD. Walhasil nihil deh, isian peer dari Mummy Rayna.

Kendati benda nggak ada lagi, bunda kudu wajib nyebut bahwa benda kesayangannya emang yang satu itu. Sejak baby hingga kelas III SD, tuh bantal yang udah kriuk-kriuk masih tetap menemani tidur bunda. Tidur tidak lengkap tanpa bantal mungil ini.

Seiring perjalanan waktu dan bertambahnya usia, bantal ini sempat menjadi rebutan dengan adik-adik bunda. Dan pemenangnya..., tetap bunda.
Sayang ya.., bantal itu nggak ada lagi. Padahal bisa diwariskan ke Disya lho.. He3x.

Terus peer kedua adalah dari Tante Nunieq yang lebih gampang ketimbang peer dari Mummy Rayna. Kayak ngisi ujian esai tuh...
Berikut ini jawaban soal 4 Things berdasarkan apa yang dirasakan, dilakukan, dan dialami...

4 jobs I've had in my life
1. House keeper --> paling utama sejak mengikat janji setia dengan ayah Disya sejak 4 Juli 2004 lalu. He3x
2. Babby Sitter --> Job baru setelah Disya hadir memberi warna hidup kami.
3. English Teacher --> Dilakoni sejak kuliah dulu hingga sekarang di berbagai TK dan SD di Kota Padang. Di antaranya TK Bunga Tanjung Lubuk Begalung; TK Planet Kids Tarandam; TK dan SD DEK.
4. Principal of Kindergarten --> Ini job baru yang akan disandang pada tahun ajaran 2006-2007 di TK Planet Kids cabang Koto Tangah, Padang.

4 Movies I could watch over and over
1. Titanic --> nonton berulang-ulang karena skripsi bunda ketika S-1 dulu soal style shifting dan colocation film Titanic. Walhasil, sempat hafal beberapa penggalan dialog tuh film, he3x.
2. Finding Nemo--> nonton bareng Ayah & Disya.
3. Madagascar --> nonton bareng Ayah & Disya.
4. Shark Tale --> nonton bareng Ayah & Diysa.

4 TV shows I love(d) to watch
1. Dora The Explorer --> Global TV
2. Spongebob Squarepants --> Global TV
3. Extravaganza --> TransTV
4. Blue's Clues --> Global TV

4 places I have lived
1. Padang --> Tempat domisili mengais rejeki dan membesarkan Disya.
2. Batusangkar --> kampung halaman papa-mama.
3. Pamanukan --> domisili kakak sulung dan seluruh mamak dari pihak mama.
4. Pekanbaru --> domisili mertua.

4 of my favorite foods
1. Bakso
2. Mie Ayam
3. Mie Rebus
4. Pempek Palembang

4 websites I visit daily
1. Blog Ayah
2. Blog Disya
3. Rekan2 blogger
4. Google

4 tagged -->dikerjain ya!
1. Ayah Nabilla --> khusus benda Jadul + 4 Things
2. Tante Iteung --> khusus benda Jadul kesayangan
3. Tante Ciplok --> khusus benda Jadul kesayangan
4. Tante Etna --> khusus benda Jadul + 4 Things

06 June 2006 

Ketika Bunda Pergi

Photobucket - Video and Image Hosting

MALAM Minggu lalu (3/6) aku punya pengalaman baru. Sebuah pengalaman yang bikin sedih hatiku. Kenapa begitu? Karena bunda pergi meninggalkan aku dan ayah.

Eiitttsss.., jangan berpikiran macam-macam dulu ya...

TK Planet Kids tempat bunda mengajar, menggelar sebuah acara yang kata bunda dikasih nama Stay Over Night. Sesuai namanya, acara itu memaksa bunda, teman-teman sejawatnya dan tentu saja para kakak dan abang yang bersekolah di sana untuk menginap semalam di sekolah. Walhasil, malam itu aku terpaksa tidur berdua dengan ayah. Hanya berdua, tanpa ada bunda di sisi kami malam ini. Nggak enak sih, tanpa bunda di sini. Nggak ada dekapan hangat bunda, nggak bisa mimik ama bunda, nggak ada usapan sayang bunda... Bunda, I miss u.

Karena itu, di malam tersebut aku tak bisa tidur nyenyak. Tiap sebentar, bangun, menangis, rewelnya minta ampun. Terlebih batuk menyerangku pula sejak sehari belakangan. Terang aja ayah jadi panik.

Aku mulai tidur pukul 21.30 WIB, setelah sebelumnya dikasih susu bantu Chil Mil Platinum. Kenyang minum susu, barulah aku tertidur sembari dininabobokan ayah. Karena kecapekan, ayah pun turut terlelap. Itu hanya sebentar. Pukul 23.30 WIB, aku kembali terbangun. Meraung-raung karena tak ada bunda di sisiku. Ayah panik lagi, beliau terpaksa bikin susu bantu lagi. Tapi aku tetap tak terlelap. Terpaksa deh ayah menggendongku seraya menyanyikan lagu Opick. (aku suka lagu Opick lho...)

Tak cukup 5 menit, aku tertidur di dekapan ayah. Dan tak lama berselang pula, aku kembali bangun. Ayah jadi heran, kenapa aku bisa serewel ini. Barulah beliau sadar, sedari tadi ternyata obat nyamuk elektrik belum dipasang. Pantesan.., diganggu nyamuk nakal seh... Setelah HIT mat dipasang, barulah aku kembali tidur.

Sekitar pukul 01.30 WIB, aku kembali terbangun. Ayah kembali panik. Syukurnya beliau nggak ngedumel. Dengan sabar dan telaten dia ngusapin punggungku. Aku berada dalam dekapannya. Nyaman dan aman dilindungi serupa itu. Maka tak heran, bila sedikit saja ayah menjauh, aku langsung tersentak bangun. Kasihan ayah, padahal malam itu beliau belum makan malam dan shalat Isya lho.

Setelah merasa yakin aku tidur nyenyak, ayah beranjak bangun menuju kamar mandi mengambil wudhu', menunaikan shalat yang tertunda. Setelah itu, beliau makan malam di dinihari yang sunyi sepi ini. Beliau terpaksa makan di dalam kamar, guna menungguiku yang tidur sendirian. Setengah jam kemudian, ayah berbaring di sisiku. Kami terlelap bersama hingga Shubuh menyergap.

Ayah bangun, lalu shalat. Tak lama kemudian aku pun terbangun, nangis lagi, karena lapar. Kembali aku minum susu bantu. Setelah itu, karena sama-sama ngantuk, kami kembali tertidur hingga pukul 08.00 WIB. Ayah dan aku terbangun ketika bunda menelpon. Bunda minta dijemput ke sekolah dan meminta ayah untuk mengajakku serta. Asyik... ketemu bunda lagi. I Love U Bunda, I Love U Ayah... (***)

 

Hai... Ini Disya

  • Nama lengkapku Valdisya Azzahra Apkamadi. Anak pertama dari Maryulismax dan Nur Azizah
  • Tinggal bersama ayahbunda di Kota Padang.
  • Lahir di Muara Tembesi, Jambi pada 30 April 2005
My profile