Lilypie 2nd Birthday PicLilypie 2nd Birthday Ticker

26 July 2006 

Principal of Kindergarten

Photobucket - Video and Image Hosting

SUDAH seminggu ini bunda resmi jadi principal of kindergarten di TK Planet Kids cabang Koto Tangah. Kendati bunda tambah sibuk, Disya tetap senang. Karena waktu luang bunda untuk menemaniku lebih banyak dari biasanya.

Ketika masih jadi teacher Bahasa Inggris, biasanya bunda pulangnya lama. Pergi pagi, jam 7, nyampe di rumah jam 6 sore. Itu lantaran sepulang ngajar di TK Planet Kids Tarandam, bunda memberi les privat untuk anak-anak di TK itu. Terus dilanjutin ngasih les buat anak-anak SD Dedikasi Edukasi Kualiva (DEK).

Sepulangnya dari ngajar, paling kami bermain dari jam 7-10 malam. Setelah itu bobok bareng. Keesokannya, berangkat lagi. Begitu seterusnya. Sehingga hari-hariku lebih banyak bersama Tante Devi. Sedangkan sama ayah, paling ketemu ketika pagi menjelang beliau berangkat kantor dan saat istirahat siang. Selebihnya, ayah sibuk di kantor.

Kini, pasca bunda jadi Kepsek, pulangnya lebih cepat, karena bunda tidak lagi ngajar les privat. Paling lambat jam 3 sore udah berada di rumah. Jarak sekolahnya pun lebih dekat dari rumah, ketimbang tempat lama. Hm.., senang deh bisa main lama-lama sama bunda.(***)

20 July 2006 

Giliran Ayah yang Pergi Meninggalkanku...

Photobucket - Video and Image Hosting

HANYA berselang sehari dari kedatangan bunda, giliran ayah yang pergi meninggalkanku. Beliau mendapat tugas liputan ke Kota Dumai, Provinsi Riau.

Rabu (12/7), sekitar pukul 10.30 WIB, ayah bertolak meninggalkan Kota Padang menuju Dumai dengan menempuh jalan darat menggunakan bus. Jadilah diriku merana sekali lagi. Tinggal bunda dan Tante Devi saja yang menemani hari-hariku selama kepergian ayah. Bahkan, bunda pun tak dapat secara full meluangkan waktu untukku di musim liburan ini. Pasalnya, beliau sibuk mengkoordinir para guru TK Planet Kids dalam kapasitasnya sebagai principal of kindergarten menjelang dimulainya tahun ajaran baru.

Hampir tiap pagi, bunda berangkat ke sekolah untuk membenahi ruangan kelas di sekolah yang baru saja dibuka sebagai cabang TK Planet Kids di Kecamatan Koto Tangah, tepatnya di kawasan Muaro Penjalinan itu. Menjelang sore, bunda baru pulang ke rumah. Saat itulah aku bisa bermain bersamanya hingga malam datang.

Sementara ayah, usai melakukan liputan di Dumai selama sehari, beliau langsung bertolak menuju Kota Pekanbaru. Tujuannya kali ini, untuk melepas kangen dengan amak dan abak (kakek-nenekku) serta adik-adiknya di sana. Barulah pada Jumat malam, ayah kembali ke Padang dengan menggunakan travel dan nyampe Sabtu pagi.

Kedatangan ayah, yang telah meninggalkanku selama 3 hari, tentu saja suprise bagiku. Begitu mata ini dibuka, ternyata ayah sudah berada di sampingku. Hmm, betapa senangnya...

"Jangan pergi lagi ya, Yah... Disya nggak mau sendiri," gumamku. (***)

11 July 2006 

3 Hari, 2 Malam Tanpa Bunda

Photobucket - Video and Image Hosting

BEBERAPA hari lalu aku sedih. Karena ditinggal bunda selama 3 hari, 2 malam. Beliau "terbang" ke Bandung untuk menghadiri pesta pernikahan sepupunya, Tante El Hamor.

Bunda berangkat dari Padang pada Sabtu pagi (8/7), sekitar pukul 06.00 WIB dengan menggunakan pesawat Lion Air. Dinihari, ditemani ayah, bunda berkemas untuk siap-siap berangkat ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Sekitar pukul 04.30 WIB, mereka meninggalkan rumah menuju Bandara yang berada 25 km dari pusat kota, atau tepatnya di perbatasan antara Kota Padang dengan Kabupaten Padang Pariaman. Saat itu, aku masih tidur lelap.

Sekitar pukul 08.00 WIB, bunda telah berada di Bandara Soekarno Hatta. Rencananya, dia akan dijemput Om Eko --adik Tante El Hamor-- untuk bersama-sama berangkat ke Bandung. Ternyata, Om Eko baru nyampe di Bandara sekitar pukul 10.30 WIB. Bayangin, betapa gundahnya hati bunda ketika itu.

Dari Bandara, mereka bertolak ke Kampung Rambutan untuk selanjutnya menuju Cipanas, Bogor untuk mengambil pakaian Om Eko. Barulah selepas Maghrib mereka berangkat ke Bandung dan nyampe sekitar pukul 22.00 WIB. Maklum, jalanan di Puncak tengah macet total karena banyak yang mo wiken ke Bandung.

Pesta pernikahan Tante El Hamor dilangsungkan di gedung (lupa, nama gedungnya). Hampir seluruh keluarga besar almarhumah nenek (mamanya bunda-red) yang berada di Pamanukan hadir dalam pesta bernuansakan adat Sunda itu yang berakhir sekitar pukul 17.00 WIB. (maklum aja, kendati Tante El orang Minang tulen, tapi dia besar di Pamanukan dan dapat jodoh orang Sunda)

Keesokan harinya, bunda menyempatkan diri shopping ke Cihampelas nyari oleh-oleh buatku, ayah dan Tante Devi (adik ayah). Sekitar jam 10-an langsung bertolak ke Jakarta untuk seterusnya menuju Bandara. Bunda nggak boleh terlambat. Karena sesuai jadwal yang tertera di tiket --yang dibeli ayah untuk pulang pergi (PP)-- bunda akan terbang ke Padang sekitar pukul 16.10 WIB.

Sesampai di Bandara pada pukul 15.00 WIB, ternyata keberangkatan pesawat ditunda selama 150 menit, lantaran Lion Air dari Padang blom nyampe di Jakarta. Walhasil, bunda harus menunggu lagi. Baru selepas Maghrib, pesawat take off dan nyampe di Padang sekitar pukul 20.45 WIB.

Dengan menggunakan bus Damri, bunda pulang sendiri ke rumah dan nyampe jam 9 malam lewat. Ayah gak bisa jemput karena tengah kerja di Kantor. Tak lama berselang, ayah pun pulang.

Tau tidak, apa yang terjadi? Aku "marah" alias ngambek sama bunda dan gak mau dekat-dekat apalagi digendongnya. Bunda sedih, aku lebih sedih, karena telah ditinggal pergi dan harus menjalani hari-hari bersama ayah, Tante Devi, Tante Mumun dan temannya. Syukurnya, sepanjang Sabtu dan Minggu, hari-hariku selalu bersama ayah yang kebetulan off di hari Sabtu dan baru berangkat kerja Minggu sore.

Kami "berdamai" dengan bunda, setelah ayah menjadi mediator. Aku terus didekat-dekatin dengan bunda. Lalu disogok dengan mimik. Maka cairlah aksi ngambekku itu.

Lantas, mengapa bunda "tega" meninggalkanku? Alasannya, beliau tidak ingin aku tersiksa. Karena perjalanan yang ditempuh cukup jauh, belum lagi macetnya Jakarta yang bikin stres dan keringetan. Sementara fisikku belum pulih benar pasca diserang panas pada beberapa waktu lalu. Namun begitu, bunda udah janji akan membawaku jalan-jalan ke Bandung bareng ayah apabila ada kesempatan nanti. (***)

04 July 2006 

2nd Wedding Anniversary

Photobucket - Video and Image Hosting

KEMARIN (3/7), genap 2 tahun ayah dan bunda mengikat janji setia sehidup semati dalam ikatan pernikahan. Dua tahun, mereka seiring selangkah menjalani hidup yang penuh suka dan duka.

Pada 3 Juli 2004 lalu, di bawah tuntunan penghulu, ayah mengucapkan ijab kabul sebagai awal hidup barunya bersama bunda sebagai seorang suami yang bertanggung jawab menakhodai rumah tangga mereka. Kebahagiaan menyatunya dua insan yang saling menyintai ini, dilanjutkan dengan resepsi pernikahan keesokan harinya, 4 Juli 2004.

Kebahagiaan mereka semakin lengkap dengan kehadiranku di dunia ini pada 30 April 2005. Aku, Valdisya Azzahra Apkamadi sang qurrota 'ayyun menjadi pengikat cinta yang tak ternilai harganya bagi mereka.

Tali cinta antara ayah dan bunda, tumbuh setelah mereka sama-sama melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada tahun 2000 di Tanjung Gadang, Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota semasa kuliah dulu di Universitas Andalas Padang. Tiga bulan kemudian, tepatnya 1 Ramadhan 1421 atau 27 November 2000, ayahbunda resmi jadi dua sedjoli. Itu artinya.., 4 tahun mereka berpacaran dan berakhir ke pelaminan.

Selamat ya ayah... selamat ya bunda... semoga selalu langgeng dan makin cinta pada Disya... (***)
 

Hai... Ini Disya

  • Nama lengkapku Valdisya Azzahra Apkamadi. Anak pertama dari Maryulismax dan Nur Azizah
  • Tinggal bersama ayahbunda di Kota Padang.
  • Lahir di Muara Tembesi, Jambi pada 30 April 2005
My profile