Diare, Oh.. Diare...
Hepi selama libur lebaran, justru berakhir sad ending. Sehari menjelang keberangkatan Bang Alif dan Dedek Rara ke Muara Tembesi, Kamis (2/11), aku tertular diare. Dua hari sebelumnya, Bang Alif dan Dedek Rara yang menderita penyakit itu.
Untuk mencegah agar penyakit ini tidak berlarut-larut, bunda memberiku obat diare New Guanistrep Syrup yang biasa kuminum bila terserang penyakit itu. Tidak seperti biasa, hanya 2 hari setelah minum obat tersebut, aku langsung sembuh. Tapi kali ini tidak, penyakit malah menjadi-jadi.
Ayah bunda dibikin panik dibuatnya. Lalu mengganti obatku dengan Kaotin Syrup yang merupakan obat lama saat berobat ke bidan. Itu pun tidak manjur. Intensitas diareku semakin tinggi. Sehari bisa 7-8 kali buang air besar. Feses (kotoran) ku pun bahkan hanya berupa air berwarna kuning. Sudahlah begitu, aku tidak pula bernafsu untuk makan. Setiap disuapi makanan, selalu kutolak. Paling untuk mengganjal perut, aku hanya makan roti yang dicelupkan ke susu. Itu pun tidak banyak. Walhasil, badanku semakin kurus.
Khawatir dengan kondisi ini, bunda lantas menghubungi sepupunya, Om Medis yang berprofesi sebagai dokter di Muko-muko, Bengkulu. Melalui SMS, dia menyarankan agar obat New Guanistrep Syrup yang kuminum dibarengi dengan obat anti biotik. Dia memberi resep berupa obat Cotrimoxazole Syrup untuk kuminum. Sayangnya, aku bukanlah tipikal anak yang doyan minum obat. Setiap disuapi selalu kumuntahkan lagi.
Meminum Cotrimoxazole, justru menimbulkan efek samping padaku. Mulutku memerah, seperti kena sariawan parah. Diareku tetap belum hilang, walau intensitasnya mulai turun. Kondisi ini terang saja menambah kekhawatiran ayah bunda. Mereka berencana untuk segera membawaku ke RS Yos Sudarso atau ke dokter spesialis anak.
Sebelum rencana membawaku ke dokter terwujud, diareku mulai berangsur hilang. Selama 5 hari minum obat Cotrimoxazole dan New Guanistrep ini, kondisiku mulai membaik.
Secara berangsur nafsu makanku mulai muncul kembali. Selama seminggu terserang diare, menjadi ajang balas dendam bagiku untuk banyak makan. Ayah bunda senang melihat kondisi ini. Sabtu (11/11) aku pun dibawa shoppingke Minang Plaza, untuk menghibur diriku. Di sana, aku diajak main game di Q-10 (kiu-ten).
Hanya seminggu pula, kondisiku membaik. Sejak Jumat lalu (17/11), aku kembali menderita diare. Tidak hanya aku, ayahpun terjangkit. Namun sakit kali ini, tidak seperti sakit seminggu sebelumnya. Aku masih doyan makan, sehingga kendati cairan keluar, aku masih mendapat asupan penggantinya. Uuhh..kapan ya, diare ini bisa hilang? (***)
Disya sayang kena diare lagi ya? Duh, kasian.. semoga cepat sembuh dan jgn jajan sembarangan :)
Posted by Nia | 20 November, 2006 05:37
disya cpt sembuh ya cayank…ampe nuler gitu sm si ayah..
Posted by El van | 20 November, 2006 12:55
Disya sayang, dah sembuh kan say?? jangan jajan sembarang yak.. nanti kita main d kolam yuuukk... hihihihh
Posted by Diah Alsa | 20 November, 2006 14:09
Deuh ... Nabila juga hbs diare, kasian banget deh. Alhamdulillah dah sembuh. Walo sekarang beratnya turun 7 ons. Adduh, pokoqnya hati2 ma diare deh... disya cepet sembuh lagi yaa dan gak kena diare lagi :)
Posted by Ina | 20 November, 2006 14:26
memangnya disya udah boleh jajan om?
waduhhh... sakit2 kok tetep geulis yah? tsk tsk jadi pengen nyubit. ntar tambah sakit lagi dunk. hihihi...
cepet sembuh say :)
Posted by Anonymous | 22 November, 2006 09:20
owalaaah, disya baru kena diare yaah.. mudah-mudahan gag kena-kena lagi yaah.. diare emang gag enak... huhuuhuhuu...
Posted by Anonymous | 22 November, 2006 19:14
Cepat sembuh ya Sya?
minum yg banyak biar gag dehidrasi.
Kalo Papa Disya yg diare suruh aja makan karupuak jangek :D.
Posted by Ummi Riza | 24 November, 2006 23:32
Keripik sanjai nya diumpetin dulu ya ...
Posted by Y7 team | 26 November, 2006 10:52
duh,kasian banget sih..lagi2 sakit..ati2 ya makannya..banyak minum ir putih/oralit bagus selagi diare mom.biar cepet sembuh ya?
Posted by ema | 29 November, 2006 05:07